DOA TERUS MENERUS ( 1 Samuel 1: 1 - 26)

Hai para sobat Allah, pagi ini kita akan membahas dan merenungkan sebuah kisah menarik di dalam Alkitab perjanjian Lama. Kisah seorang ibu yang merindukan seorang anak lahir dalam kandungannya.

Pada waktu itu ada seorang laki bernama Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf seorang Efraim dari Ramataim - Zofin memiliki istri bernama Yana, selama bertahun - tahun belum memiliki anak, karena kandungannya sudah tertutup. Secara logika manusia kemungkinan kecil atau sama sekali tidak akan memiliki anak tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, kuasanya dari dahulu sampai sekarang tetap ada.

Apa yang dilakukan Hana saat mengalami kesusahan hati karena dirinya belum mempunyai anak selama bertahun - tahun? kebanyakan orang akan berlarut dengan kesedihannya, memilih jalan pintas, dll. ada dua hal yang dilakukan Hana pada waktu itu yaitu :

1. Berdoa kepada Tuhan (ayat 10)
Pentingnya berdoa kepada Tuhan untuk mencurahkan setiap keluh kesah, kesulitan, pergumulan, kita. bahkan perlunya waktu khusus berdoa, karena doa orang benar bila yakin didoakan sangat besar kuasanya. Hana melakukan itu, saat mendapatkan hinaan karena belum memiliki anak, Hana berdoa kepada Tuhan, 1 Samuel 1:10, mengatakan, "dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu - sedu". Artinya, Hana tahu bahwa Allah yang dia sembah sumber dari segala solusi persoalannya dan pasti memiliki jawabannya. Hana melakukan doa untuk permohonan memiliki anak tidaklah sebentar melainkan bertahun - tahun lamanya. 

2. Bernazar kepada Tuhan (ayat 11)
1 Samuel 1:11 mengatakan, "Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya". Suatu nazar yang keluar dari mulut Hana jika memiliki anak akan dipersembahkan kepada Tuhan, Nazar merupakan suatu ucapan janji yang dilakukan oleh seseorang jika permohonannya dikaburkan. Hana melakukan Nazar kepada Tuhan. kitapun bisa bernazar seperti Hana lakukan, tapi perlu diingat saat kita sudah melakukan Nazar dan Tuhan sudah menjawab doa kita, kita perlu melakukan apa yang sudah kita nazarkan.

Hana berdoa dan bernazar kepada Tuhan yang dilakukannya terus menerus bahkan bertahun - tahun tidak jemu - jemu berdoa memiliki anak. ketekunan dan keyakinannya membuahkan hasil yang nyata, doanya dijawab dan dikabulkan Tuhan. 1 Samuel 1:19-20 mengatakan, "Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."

Kesimpulannya: 
Janganlah jemu - jemu berdoa kepada Tuhan, teruslah berdoa mencurahkan setiap persoalan atau kerinduan kita kepada Tuhan, sehingga Tuhan mendengar setiap doa kita. berdoa dan bernazar tidaklah salah asalkan saat doa dan nazar kita dikabulkan atau dijawab Tuhan, maka kita harus menepati janji atau nazar kita kepada Tuhan. teladan yang baik dilakukan oleh Hana, saat doa yang dinaikan bertahun - tahun dilakukannya dan bernazar juga kepada Tuhan jika memiliki anak akan diserahkan anaknya seumur hidupnya kepada Tuhan dan pisau cukur tidak dapat menyentuh rambutnya. dan pada akhirnya Hana dibukakan kandungannya, mengandung dan memiliki anak. kemudian anaknya diberikan kepada Tuhan seumur hidupnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MINTALAH KEPADA-KU MAZMUR 2:8

CINTA ITU PERLU LOGIKA

Cara Pemulihan bagi Pemuda/i yang Sedang Mengalami Broken Home